Kisah AKP Dadang Iskandar: Perjalanan Karier hingga Insiden Tragis di Polres Solok Selatan

AKP Dadang Iskandar adalah salah satu perwira menengah Polri yang telah melayani masyarakat dengan dedikasi tinggi. Dalam perjalanan kariernya, ia memegang berbagai peran penting di institusi kepolisian, mulai dari Kasat Resnarkoba Polresta Padang hingga Kabag Ops Polres Solok Selatan. Namun, namanya kini menjadi sorotan setelah sebuah insiden tragis terjadi pada 22 November 2024, di mana ia menembak mati Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ulil Ryanto.

Perjalanan Karier dan Kontribusi

Sebagai Kasat Resnarkoba Polresta Padang, AKP Dadang Iskandar berperan dalam berbagai operasi untuk memberantas peredaran narkoba di wilayah tersebut hingga Agustus 2021. Ia kemudian dipindahkan menjadi Kabag Ops Polres Solok Selatan, di mana ia memimpin pengamanan sejumlah acara besar.

Salah satu kontribusi pentingnya adalah koordinasi pengamanan pelantikan anggota DPRD Solok Selatan pada Agustus 2024. Dalam acara tersebut, ia mengatur 94 personel gabungan dari Polri, TNI, Satpol-PP, dan Dishub untuk memastikan acara berlangsung aman dan tertib. Selain itu, ia juga memimpin 118 personel untuk mengawal aksi demonstrasi tenaga honorer pada September 2022, yang berjalan dengan damai tanpa insiden berarti.

Insiden Tragis yang Mengubah Segalanya

Namun, prestasi ini ternoda oleh sebuah insiden yang mengejutkan masyarakat. Pada 22 November 2024, AKP Dadang Iskandar terlibat dalam penembakan yang menewaskan rekannya, AKP Ulil Ryanto. Peristiwa ini terjadi di Mapolres Solok Selatan dan diduga dilatarbelakangi konflik internal. Hingga kini, motif penembakan masih dalam penyelidikan intensif oleh Polda Sumatera Barat.

Kapolda Sumatera Barat menyatakan bahwa insiden ini menyoroti tekanan tinggi yang dihadapi para personel kepolisian dalam menjalankan tugas mereka. Ia juga menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh terkait kondisi mental dan dukungan bagi personel Polri.

Pentingnya Manajemen Stres dalam Kepolisian

Insiden ini membuka diskusi tentang pentingnya kesehatan mental dan manajemen stres dalam institusi kepolisian. Para penegak hukum kerap menghadapi tekanan tinggi, mulai dari beban kerja hingga risiko keselamatan. Institusi Polri perlu memberikan dukungan psikologis dan pelatihan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Kesimpulan

AKP Dadang Iskandar adalah figur yang pernah memberikan kontribusi besar bagi masyarakat, namun peristiwa tragis ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kesehatan mental para penegak hukum. Dengan pembenahan sistem pendukung dalam kepolisian, diharapkan insiden serupa tidak terulang lagi.


Sumber Artikel:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *